Penjaskes VII Bab 8 Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)

Pertolongan pertama pada kecelakaan adalah pertolongan sementara yang diberikan kepada seseorang yang menderita sakit atau kecelakaan sebelum mendapat pertolongan dari dokter.

Sifat dari pertolongan pertama ialah memberikan perasaan ketenangan kepada korban, mencegah atau mengurangi rasa takut dan gelisah, dan mengurangi bahaya yang lebih besar.

Tujuan P3K
Orang selalu berusaha menghindari penyakit atau kecelakaan. Tetapi tidak seorang pun tahu kapan penyakit atau kecelakaan itu akan datang.

Karena itu kita harus selalu berusaha untuk memperkecil akibat dari musibah atau kecelakaan yang mungkin sewaktu-waktu akan menimpa diri atau sanakkeluarga kita.

Kecelakaan itu berjenis-jenis macamnya dan penanganannya pun memerlukan keterampilan dan pengetahuan sendiri-sendiri.

Kecelakaan dapat terjadi dimana-mana, di rumah, di perjalanan, di sekolah, di tempat kerja, dan tempat-tempat lain.

Sebagai akibat kecelakaan, korban dapat memerlukan pertolongan secepat mungkin, supya korban terhindar dari bahaya maut.

Pada kondisi tersebut terletak fungsi pertolongan pertama sebelum dokter datang.

Bila dilakukan dengan benar, pertolongan pertama pada kecelakaan dapat menolong jiwa seseorang. Namun demikian, bila dilakukan dengan salah bahkan dapat membahayakan jiwa korban.

Oleh karena itu, orang yang memberikan pertolongan pertama harus mempunyai pengetahuan, keterampilan P3K serta mampu melihat situasi dan kondisi korban sebelum melakukan pertolongan pertama.

Tindakan-tindakan yang harus dilakukan dalam memberikan pertolongan pertama, antara lain:
  1. Panggilah dokter secepat mungkin atau bila dokter tak mungkin segera datang, kirimkanlah penderita segera ke rumah sakit
  2. Hentikan pendarahan
  3. Cegah dan atasi shock atau gangguan keadaan umum yang lainnya
  4. Cegahlah infeksi

Tujuan pertolongan pertama pada kecelakaan adalah sebagai berikut:
a. Menyelamatkan nyawa atau mencegah kematian
  1. Memperhatikan kondisi dan keadaan yang mengancam korban
  2. Melaksanakan resusitasi jantung dan paru (RJP) kalau perlu
  3. Mencari dan mengatasi pendarahan

b. Mencegah cacat yang lebih berat (mencegah kondisi memburuk)
  1. Mengadakan diagnose
  2. Menangani korban dengan prioritas yang logis
  3. Memperhatikan kondisi atau keadaan (penyakit) yang tersembunyi

c. Menunjang penyembuhan
  1. Mengurangi rasa sakit dan rasa takut
  2. Mencegah infeksi
  3. Menrencanakan pertolongan medis serta transportasi korban dengan cepat

Prinsip-prinsip atau sikap kita ketika melakukan usaha pertolongan pertama pada kecelakaan adalah sebagai berikut:

  1. Bersikap tenang dan tidak panik
  2. Berika pertolongan dengan cara yang cepat dan tepat
  3. Sebelum mengetahui berat ringannya cidera yang dialami, jangan cepat-cepat memindahkan atau menggeser korban
  4. Jika ada luka, diusahakan agar korban tidak melihatnya, sebab dapat membuat korban menjadi panik
  5. Setelah mendapat pertolongan pertama, korban sebaiknya segera dibawa ke dokter, rumah sakit, atau puskesmas untuk penanganan selanjutnya.

Peralatan atau perlengkapan pertolongan pertama pada kecelakaan minimal yang perlu dipersiapkan dalam usaha memberikan pertolongan, antara lain sebagai berikut:

1. Kasa Pembalut (Perban)
Perban terbuat dari kain yang jarang dan tipis. Perban ini dipergunakan untuk membalut luka yang sudah ditutup kasa steril.

2. Kasa Steril
Kasa yang sudah disterilkan digunakan untuk menutup luka. Kasa steril adalah kain yang bebas dari kuman-kuman penyakit.

3. Plester
Plester digunakan untuk merekatkan kasa penutup agar tidak terlepas. Dalam meletakkan kasa penutup, plester ditempatkan pada beberapa tempat dan jangan melewati bagian tengah luka.

4. Plester Obat
Plester obat (plester yang mengandung obat) biasanya digunakan untuk menutup luka kecil yang telah dibersihkan, misalnya akibat teriris atau tersayat benda tajam. Pada permukaan tengah plester terdapat lapisan yang mengandung obat.

5. Pembalut Segitiga
Pembalut segitiga (mitella) biasanya digunakan untuk korban yang mengalami kecelakaan seperti patah tulang lengan, luka di kepala atau cedera pada sendi lutut. Pembalut segitiga terbuat dari kain putih dengan ukuran 90 cm dan 125 cm. Pinggirnya tidak dijahit agar ketika dipakai tidak menekan luka atau cedera.

6. Kapas
Kapas digunakan untuk membersihkan luka atau mengoleskan obat. Biasanya sebelum digunakan, kapas terlebih dahulu dibasahi dengan air bersih yang steril atau larutan pembersih luka, setelah itu baru dipakai untuk membersihkan luka yang kotor.

7. Gunting
Gunting yang digunakan sebaiknya gunting perban tahan karat.

8. Lampu Senter
Lampu senter digunakan untuk melihat luka tertentu agar lebih jelas, misalnya suatu benda yang masuk ke telinga atau melihat benda yang sangat kecil di dalam luka

9. Jepitan
Jepitan (pinset) digunakan untuk mengambil suatu benda yang kecil di dalam luka atau mengambil kotoran yang melekat pada permukaan luka. Pinset juga biasanya dipakai untuk menjepit kapas atau kasa steril. Sebelum dipakai sebagaiknya pinset dibersihkan dahulu dengan alkohol 70% atau direbus.

1. Obat Penghilang Rasa Sakit
  • Jenis obat: balsem, minyak kayu  putih, dan minyak angin
  • Cara penggunaanya: obat diusapkan atau dioleskan pada dada, leher, dan perut atau diciumkan
  • Kegunaannya: memberi rasa segar, menghilangkan rasa sakit, melonggarkan pernapasan atau menghangatkan tubuh

2. Obat Luka Bakar
  • Jenis obat: selep minyak ikan
  • Cara penggunaanya: oleskan salep ke permukaan luka bakar
  • Kegunaanya: pada luka bakar yang kecil dan ringan sangat efektif dan cepat menyembuhkan

3. Obat Luka Ringan
  • Jenis obat: obat merah, betadin
  • Cara penggunaanya: bersihkan luka dengan obat pencuci luka terlebih dahulu, kemudian oleskan obat pada luka
  • Kegunaanya: mempercepat penyembuhan pada luka yang ringan seperti tersayat benda tajam dan menghindarkan luka dari kotoran agar tidak terinveksi

4. Obat Penyadar Orang Pingsan
  • Jenis obat: amoniak cair 25%, eau de cologne
  • Cara penggunaanya: basahi kapas dengan amoniak atau eau de cologne. Kemudian kapas didekatkan atau diciumkan ke hidung korban sampai korban sadar

5. Obat Pencuci Luka
  • Jenis obat: larutan betadin, alkohol 70%, boorwater (larutan boric)
  • Cara penggunaanya: basahi kapas dengan larutan betadin, alkohol atau boorwater. Kemudian bersihkan dengan kapas yang sudah dibasahi dengan laturan tersebut.

Shock adalah gangguan keadaan umum yang disebabkan karena pembuluh darah kurang terisi sehingga aliran darah terganggu/

a. Gejala-gejalanya
  1. Kulit dan muka korban pucat dan terasa dingin
  2. Nadinya cepat
  3. Pernapasan cepat
  4. Korban merasa haus
  5. Kesadarannya hilang atau berkurang

b. Usaha pencegahannya
  1. Letakkan korban terlentang dengan kepala lebih tinggi dari kaki
  2. Selimutilah tubuh korban dengan selimut yang tebal supaya hangat
  3. Jika masih sadar berilah minuman yang hangat. Kalau ada luka dalam perut, jangan sekali-kali diberi minum
  4. Kalau korban pinsan, letakkan amoniak di bawah hidungnya
  5. Sedapat mungkin hilangkan perasaan sakit
  6. Pindahkan korban ke tempat yang aman dengan hati-hati

-
TULISANNN

iklan tengah