Bagaimana pelaksanaan Salat Istikharah?

Salat istikharah adalah, salat dengan maksud untuk memohon petunjuk Allah Swt. dalam menentukan pilihan terbaik di antara dua pilihan atau lebih. 

Salat istikharah sebenarnya hampir sama dengan śalat hajat. 

Bedanya, kalau salat istikharah tertuju pada suatu keinginan atau cita-cita yang sudah nampak adanya, tetapi masih ragu-ragu dalam menentukan pilihannya. 

Sedangkan śalat hajat, tertuju pada sebuah keinginan yang belum kelihatan akhir dan tujuannya. 

Waktu yang terbaik dalam melaksanakan śalat isikhārah ini adalah saat mulai pertengahan malam yang akhir, sebagaimana waktu śalat tahajjud. 

Salat isikhārah dikerjakan sebagaimana śalat biasa dan setelah selesai śalat dilanjutkan dengan membaca doa isikharah sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah. 

Salat isikhārah hukumnya adalah sunnah muakkadah bagi orang yang sedang membutuhkan untuk menentukan pilihan. 

Adapun tata cara melaksanakan śalat isikhārah sebagai berikut : 


1) Bangun pada waktu pertengahan malam dan berwudhu. 


2) Melaksanakan śalat isikhārah dengan diawali niat. Niat śalat harus dilakukan dengan ikhlas di dalam hati. Adapun bunyi niatnya jika diucapkan sebagai berikut: 

Artinya : “ Saya berniat śalat sunnah istikhārah dua rakaat karena Allah Ta’ala.” 


3) Pada rakaat pertama setelah membaca surah al-Fātihah kemudian membaca surah al-Kāfirun. Bacaan surah al-Kāfirun boleh lebih dari satu kali, yakni tiga, tujuh, atau sepuluh kali. 


4) Pada rakaat kedua setelah membaca surah al-Fātihah kemudian membaca surah al-Ikhlās. Bacaan surah al-Ikhlās boleh lebih dari satu kali, yakni tiga, tujuh, atau sepuluh kali. 


5. Setelah śalat dua rakaat, dilanjutkan dengan membaca doa istikhārah yang diajarkan Nabi Muhammad saw. sebagai berikut 

Artinya: “

Ya Allah sesungguhnya aku memohon kebaikan dalam urusanku dengan ilmu-Mu, dan aku memohon kepastian dengan kudratMu. Aku memohon keutamaan-Mu Yang agung, Bahwasannya ngkau Maha Kuasa, sedangkan aku tidak berdaya. Engkau mengetahui segala yang gaib. Ya Allah, engkau mengetahui segala hajatku berupa......., jika itu baik bagiku dalam agama dan kehidupanku serta dampaknya di dunia dan akhirat, maka jadikanlah ia untukku, berkahilah dalam meraihnya, serta mudahkan ia untukku. Engkaupun mengetahui jika urusan ini buruk bagiku, baik dalam urusan agamaku, kehidupanku dan dampaknya di dunia dan akhirat, maka jauhkanlah dia dariku dan jauhkanlah aku darinya, kemudian tetapkanlah kebaikan untukku di mana saja aku berada. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala perkara, kemudian Engkau meridainya.”

iklan tengah