Pengertian Arthropoda, Crustacea, Insekta, Chilopoda, Diplopoda dan Arachnida

Arthropoda berasal dari kata arthros yang artinya sendi atau ruas dan podos yang artinyakaki. Jadi, Arthropoda dapat diartikan sebagai hewan yang mempunyai kaki beruas-ruas. 

Apabila dilihat dari jumlah spesies ataupun jumlah individunya, Arthropoda merupakan kelompok hewan yang mempunyai jumlah paling besar. 

Kelompok hewan ini dapat ditemukan hampir di semua habitat, yaitu di air, di darat, maupun di tanah. 

Contoh Arthropoda (Kalajengking)
credit: myroghtspot.com

Arthropoda ini sering dianggap berkerabat dekat dengan Annelida. Arthropoda merupakan hewan triplobastik selomata. 

Selain kakinya beruasruas, tubuhnya pun beruas-ruas. Tubuh Arthropoda juga mempunyai rangka luar (eksoskeleton) yang terbuat dari bahan kitin. 

Kerangka luar ini bersendi dan berfungsi  untuk menutupi dan melindungi alat-alat dalam serta memberi bentuk tubuh. 

Arthropoda mempunyai sistem pencernaan yang sudah lengkap terdiri atas mulut, kerongkongan, usus, dan anus. 

Arthropoda bernafas dengan menggunakan insang, trakea, permukaan tubuh, atau dengan menggunakan paru-paru buku. 

Arthropoda melakukan reproduksi secara seksual maupun aseksual. Secara aseksual dilakukan dengan cara partenogenesis dan paedogenesis. 

Partenogenesis adalah peristiwa reproduksi tanpa adanya pembuahan oleh individu jantan, sedangkan paedogenesis adalah reproduksi yang terjadi pada individu muda (bukan dewasa), misalnya pada larva. 

Sistem reproduksi hewan ini sudah terpisah. Artinya hewan jantan dan hewan betina terdapat pada individu yang berbeda. 


Klasifikasi Arthropoda

Berdasarkan persamaan dan perbedaan struktur tubuhnya, Arthropoda dikelompokkan lagi menjadi 5 kelas, yaitu Crustacea, Insekta, Diplopoda, Chilopoda, dan Arachnida. 


1. Crustacea 

Crustacea disebut juga kelompok udang-udangan. Hewan ini pada umumnya hidup di perairan baik di air danau, laut, maupun sungai. 

Crustacea mempunyai rangka luar dari kitin yang mungkin menjadi keras karena mengandung kapur. 

Crustacea sering juga disebut hewan bercangkang. Untuk mempelajari macam-macam Crustacea, perhatikan gambar di bawah ini.

Macam-Macam Crustacea
credit: materiipa.com

Crustacea mempunyai dua pasang antena. Pada umumnya, Crustacea mempunyai kaki satu pasang pada tiap ruas tubuh. Pada udang dan kepiting terdapat 5 pasang kaki jalan. 

Kaki selain digunakan untuk berjalan, juga dapat digunakan untuk berenang atau menempel di dasar perairan. Kepala mungkin bergabung dengan dada membentuk kepala-dada atau sefalotoraks. 

Ukuran Crustacea sangat bervariasi, dari ukuran plankton yang sangat kecil sampai sejenis kepiting (kepiting laba-laba) yang hidup di dasar laut dengan panjang kakinya kira-kira 3,5 m. 

Udang laut yang sangat besar dapat mencapai berat lebih dari 10 kg. 

Di alam, Crustacea mempunyai peran yang cukup penting. Sebagian besar zooplankton di laut dan samudra adalah Crustacea. 

Hewan ini terdapat di laut mulai dari pantai sampai laut yang dalam. 

Crustacea juga mempunyai nilai ekonomi yang sangat penting, karena beberapa jenis tertentu merupakan bahan makanan yang baik bagi manusia, yaitu mengandung banyak protein. 

Selain itu, juga banyak yang hidup sebagai zooplankton yang menjadi sumber makanan bagi beberapa jenis ikan. 

Hanya sedikit Crustacea yang bersifat merusak, misalnya ada yang biasa membuat lubang pada kayu bagian luar dari perahu atau kapal. 


2. Insekta 

Insekta atau serangga mempunyai spesies yang paling banyak jumlahnya di antara semua hewan. 

Insekta dapat hidup di dalam tanah, di darat, di udara, di air tawar atau sebagai parasit pada tubuh makhluk hidup lain. 

Akan tetapi, insekta jarang yang hidup di laut. Insekta sering juga disebut heksapoda yang berarti mempunyai 6 kaki (3 pasang). 

Tubuh insekta dibagi menjadi tiga bagian, yaitu kepala, dada, dan perut. Pada kepala terdapat satu pasang antena. 

Dada terdiri atas tiga ruas, dan pada dada ini terdapat tiga pasang kaki yang beruas-ruas. 

Sayap terdapat pada bagian ini dan pada umumnya ada dua pasang yang terletak di bagian dada ruas kedua dan ruas ketiga. 

Perut terdiri atas 6 sampai 11 ruas (ruas belakang posterior digunakan sebagai alat reproduksi). 

Pada beberapa Insekta betina, terdapat alat untuk melepaskan telur serta kantung untuk menyimpan sperma. 

Pada umumnya ukuran tubuh Insekta relatif kecil berkisar antara 0,2 mm sampai 4 cm. 

Insekta yang sangat kecil biasanya bersifat parasit dan menghuni bagian tubuh organisme lain. Serangga bernapas dengan sistem pembuluh trakea. 

Udara dari luar dialirkan melalui pembuluh trakea langsung ke jaringan. 

Insekta dibagi dalam sejumlah ordo, tetapi ordo yang paling banyak terdapat di sekitar kita dan mudah kita lihat, hanya beberapa saja. 

Ordoordo tersebut dapat dibedakan hanya dengan mengamati sayap dan alat mulutnya. 

Ordo dalam serangga, di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Apterigota (contohnya kutu manusia dan kutu daun), 
  • Orthoptera (contohnya belalang daun, kecoak dan jangkrik), 
  • Isoptera (contohnya rayap atau laron), 
  • Hemiptera (contohnya kepik dan walang rangit), 
  • Homoptera (contohnya wereng dan tonggeret), 
  • Odonata (contohnya capung), 
  • Coleoptera (contohnya kumbang perisai dan kunang-kunang), 
  • Lepidoptera (contohnya kupu-kupu dan ngengat), 
  • Diptera (contohnya lalat dan nyamuk), dan 
  • Hymenoptera (contohnya lebah dan semut rangrang). 

Contoh macam-macam serangga dari ordo yang disebutkan, dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Macam-Macam Insekta 
credit: General Zoology

Dalam daur hidupnya, serangga mengalami metamorfosis. Artinya, terdapat tingkatan-tingkatan perkembangan yang ditandai dengan perubahan bentuk. 

Pada dasarnya, ada dua macam metamorfosis, yaitu metamorfosis sempurna dan metamorfosis tak sempurna. 

Metamorfosis, sempurna antara lain terjadi pada ordo Lepidoptera, Coleoptera, Diptera, dan Hymenoptera, sedangkan metamorfosis tak sempurna terjadi pada ordo Orthoptera, Hemiptera, dan Homoptera. 

Coba amati gambar di bawah ini yang memperlihatkan metamorfosis sempurna dan metamorfosis tak sempurna.

Metamorfosis Sempurna

Metamorfosis Tidak Sempurna

Apa perbedaan antara metamorfosis sempurna dan tak sempurna? 

Serangga mempunyai spesies paling banyak di antara hewan-hewan lain sehingga banyak hubungannya dengan kepentingan manusia. Serangga dapat berperan merugikan maupun menguntungkan. 

Salah satu golongan serangga yang merugikan adalah serangga yang menjadi hama tanaman. 

Serangga ini merugikan karena dapat bersifat sebagai pemakan daun, pengerek batang buah dan biji, pemakan dan pengerek akar, ataupun pengisap cairan tumbuhan. 

Serangga predator dan serangga parasit juga mempunyai peran yang menguntungkan dalam pemberan- tasan hama secara biologis. 

Tiap jenis hama tanaman, mempunyai serangga predator dan serangga parasit tertentu. 

Satu jenis hama tanaman, mungkin mempunyai 3 macam parasit sesuai dengan tingkat perkembangan hama tersebut, yaitu parasit telur, parasit larva, dan parasit pupa. 

Dengan adanya predator dan parasit, serangga hama populasinya dapat dikendalikan secara alamiah oleh musuh-musuhnya sehingga tidak akan terjadi peledakan jumlah hama serangga tersebut. 

Akan tetapi, jika ekosistem dari predator, parasit, maupun serangga hama tersebut berubah menjadi tidak seimbang, maka kontrol secara alamiah tidak dapat terjadi sehingga terjadilah peledakan hama. 

Contoh serangga yang dapat bertindak sebagai parasit, misalnya Apanteles glomeratus yang memparasiti kupu-kupu Pieris brassicae, sedangkan contoh serangga predator, misalnya Lady Bird atau Coccinella. 

Peran menguntungkan lain dari serangga adalah dalam menghasilkan bahan makanan dan industri. 

Contoh serangga semacam itu, misalnya lebah madu, ulat sutra, kutu daun, dan serangga-serangga lain yang menghasilkan bahan pewarna dan bahan kimia lain yang berguna. 


3. Chilopoda 

Chilopoda hidup di darat sebagai hewan karnivor. Tubuhnya terdiri atas kepala dan badan. Bentuk hewan ini agak pipih/gepeng dan beruas-ruas. 

Chilopoda (Kelabang)

Pada tiap ruas terdapat sepasang kaki. Pada bagian kepalanya terdapat sepasang antena yang panjang, dua kelompok mata tunggal, dan alat mulut. 

Contoh Chilopoda yang sering kita temukan adalah kelabang atau lipan. 


4. Diplopoda 

Diplopoda hidup di darat sebagai hewan herbivor atau pemakan tumbuhan. Tubuhnya terdiri atas kepala dan badan. 

Bentuk tubuh diploida adalah silindris dan beruas-ruas. Pada tiap ruas terdapat dua pasang kaki. 

Pada bagian kepala hewan ini, terdapat sepasang antena yang pendek, dua kelompok mata tunggal, dan tidak mempunyai “taring” bisa. 

Kaki Seribu (Diploida)

Diploida bernapas dengan trakea. 

Contoh yang sering kita temukan adalah kaki seribu. Diplopoda bersama dengan Chilopoda, umumnya dikelompokkan dalam kelompok Myriapoda. 


5. Arachnida 

Tubuh Arachnida mempunyai kepala yang bersatu dengan dada disebut kepala dada atau sefalotoraks, dan perut. 

Kepala Arachnida tidak mempunyai antena. Hewan ini bernapas dengan paru-paru buku, trakea, atau keduaduanya. 

Beberapa Arachnida dapat bersifat merugikan, misalnya, caplak. 

Macam-Macam Arachnida
credit: General Zoology

Hewan ini merugikan karena mereka makan dengan cara mengisap darah pada burung dan mamalia, bahkan mungkin juga pada manusia. 

Selain caplak, tungau yang termasuk Arachnida juga banyak hidup sebagai parasit. Sarcoptes, misalnya, dimasukkan sebagai tungau dan dapat menyebabkan penyakit kulit yang disebut scabies.


Credit gambar:

https://www.myrightspot.com/2018/10/contoh-contoh-hewan-anggota-filum.html

https://materiipa.com/crustacea

iklan tengah