4 Tahapan Dinamika Konflik Menurut Fisher Yaitu

Menurut Fisher, tahapan dinamika konflik adalah sebagai berikut:


Prakonflik

Tahap ini terjadi pada saat terjadap suatu ketidaksesuaian sasaran di antara dua pihak atau lebih sehingga timbul konflik. Konflik  tersembunyi dari pandangan umum, meskipun satu pihak atau lebih mungkin mengtahui aksi konfrontas lainnya.


Konfrontasi

Tahap konfrontasi memperlihatkan suatu tahap pada saat konflik mulai terbuka. Jika hanya satu pihak yang merasa ada masalah, mungkin para pendukungnya mulai melakukan aksi demonstrasi atau melakukan lainnya.


Krisis Adalah Puncak Konflik

Tahap ini terjadi ketika konflik pecah menjadi bentuk aksi-aksi kekerasan yang dilakukan secara intens dan massal. 

Konflik skala besar ini merupakan periode perang, ketika banyak terdapat korban jiwa dari kedua belah pihak. Hal tersebut menunjukan pada situasi yang disebabkan oleh pecahnya konflik pada tahap krisis.

Bisa saja salah satu pihak menang atau kalah bahkan keduanya mengalami kekalahan bersama. Situasi ini bergantung pada penanganan konflik.

Jika kedua belah pihak mampu melakukan negosiasi, kemungkinan situasi yang dihasilkan cukup positif dan mengurangi jumlah kerugian bersama.


Pascakonflik

Tahap pascakonflik dapat terjadi apabila konflik sudah terselesaikan, baik dengan cara mengakhiri berbagai konfrontasi kekerasan, berkurangnya ketegangan, atau terkait hubungan mengarah ke lebih normal di antara kedua belah pihak.

Tahapan pascakonflik  ini disebut tahapan deeskalasi konflik kekerasan. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya deeskalasi konflik kekerasan sebagai berikut:

  1. Kedua belah pihak berkonflik menemukan pemecahan masalah dari konflik
  2. Salah satu pihak mengalami kekalahan yang luar biasa tanpa mendapatkan apapun yang diperebutkannya
  3. Semua pihak berkonflik tidak mampu melanjutkan konflik
  4. Pihak berkonflik menghentikan sementara waktu konflik untuk menyusun strategi selanjutnya.

iklan tengah