ABSES GIGI Penyebab, Gejala, Antiboitik, Biaya Operasi, Pencegahan, Diagnosi, dan Penanganannya

Pengertian Abses Gigi, Penyebab Abses Gigi, Gejala Abses Gigi, Antiboitik Abses Gigi, Biaya Operasi Abses Gigi, Pencegahan, Diagnosi Abses Gigi, dan Penanganan Abses Gigi.

Penyakit Abses Gigi (credit: kidzdental.co.id)


Pengertian Abses Gigi

Abses gigi adalah terbentuknya kantung atau benjolan berisi nanah pada gigi. Penyaki ini disebabkan oleh infeksi bakteri. Kondisi ini bisa muncul di sekitar akar gigi maupun di gusi.

Infeksi bakteri penyebab abses gigi umumnya terjadi pada orang dengan kebersihan dan kesehatan gigi yang buruk. Nanah yang berkumpul pada benjolan, lambat laun akan terasa bertambah nyeri.

Abses gigi dapat dicegah dengan cara menyikat gigi secara rutin atau membersihkan gigi menggunakan benang gigi. Untuk menghindari kerusakan dan abses gigi, dianjurkan untuk rutin memeriksakan gigi ke dokter gigi.

Abses gigi dibedakan menjadi beberapa jenis. Berikut ini adalah tiga jenis abses gigi yang paling umum ditemukan:

  • Abses periapikal, yaitu abses yang muncul pada ujung akar gigi.
  • Abses periodontal, yaitu abses yang muncul pada gusi di sebelah akar gigi dan bisa menyebar ke jaringan dan tulang sekitarnya.
  • Abses gingiva, yaitu abses yang muncul pada gusi.


Gejala Abses Gigi

Gejala abses gigi dapat timbul mulai dari yang khas adalah rasa sakit pada gigi yang berat, gigi goyang, demam, hingga kesulitan mengunyah dan membuka mulut. Selain itu, disertai juga dengan bau mulut yang tidak sedap.

Gejala utama dari abses gigi adalah munculnya rasa sakit yang bisa datang tiba-tiba dan bisa semakin buruk di gigi atau gusi. Beberapa gejala lain yang bisa dirasakan oleh penderita abses gigi adalah:

  • Demam.
  • Gusi bengkak.
  • Rasa sakit saat mengunyah dan mengigit.
  • Sakit gigi yang menyebar ke telinga, rahang, dan leher.
  • Gigi berubah warna.
  • Sensitif pada makanan panas atau dingin.
  • Bau mulut.
  • Kemerahan dan pembengkakan pada wajah.
  • Pembengkakan kelenjar getah bening di leher atau bawah rahang.
  • Sesak napas.


Penyebab dan Faktor Risiko Abses Gigi

Bakteri yang berperan dalam proses pembentukan abses ini yaitu Staphylococcus aureus dan Streptococcus mutans. Staphylococcus aureus dalam proses ini memiliki enzim aktif yang disebut koagulase yang fungsinya untuk mendeposisi fibrin. Sedangkan Streptococcus mutans memiliki 3 enzim utama yang berperan dalam penyebaran infeksi gigi, yaitu streptokinase, streptodornase, dan hyaluronidase.


Diagnosis Abses Gigi

Pada tahap awal pemeriksaan, dokter gigi akan menanyakan keluhan dan gejala yang dialami oleh pasien. Dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik, seperti pada gigi dan rongga mulut secara keseluruhan.

Selama pemeriksaan fisik, dokter akan mengetuk gigi pasien untuk mengetahui apakah gigi lebih sensitif terhadap sentuhan dan tekanan. Biasanya gigi orang yang menderita abses gigi akan lebih sensitif.

Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang yang meliputi:

  • Foto Rontgen gigi dilakukan untuk mengetahui seberapa luas infeksi yang terjadi, apakah telah menyebar ke daerah lainnya.
  • CT scan dilakukan jika infeksi telah menyebar ke area lain yang lebih jauh, misalnya ke area leher.


Pencegahan Abses Gigi

Pencegahan dapat dilakukan dengan rutin melakukan kontrol kesehatan gigi, menyikat gigi secara teratur terutama sebelum tidur, dan segera melakukan pengobatan jika terdapat gigi yang berlubang/pecah.


Cara mengobati abses gigi 

Abses gigi diobati dengan membuang sumber infeksi dan mengeluarkan nanah. Bergantung pada lokasi abses dan seberapa parah infeksinya, perawatan yang mungkin dilakukan meliputi: 


1. Perawatan akar gigi 

Ini merupakan prosedur untuk menghilangkan abses dari akar gigi yang terkena sebelum menambal dan menyegelnya. 


2. Mencabut gigi yang terkena (pencabutan) 

Ini mungkin diperlukan jika perawatan saluran akar gigi tidak memungkinkan. 


3. Sayatan dan drainase 

Ini dilakukan dengan membuat luka kecil (sayatan) di gusi untuk mengeringkan abses. Tindakan ini biasanya hanya solusi sementara dan perawatan lebih lanjut mungkin diperlukan. 

Anestesi lokal biasanya akan digunakan untuk mematikan rasa mulut Anda selama prosedur pengobatan abses gigi. Operasi yang lebih ekstensif dapat dilakukan dengan anestesi umum, yakni membuat Anda tertidur. 

Antibiotik tidak diresepkan secara rutin untuk abses gigi, tetapi dapat digunakan jika infeksi telah menyebar atau sangat parah.


Penanganan Abses Gigi

Beberapa langkah pengobatan pertama bertujuan untuk mengurangi rasa sakit dan dilanjutkan dengan drainase abses. Kemudian juga dikombinasikan dengan pengobatan oral antibiotik berupa metronidazole dan sefalosporin serta antiinflamasi seperti NSAID untuk mengurangi rasa nyeri sekaligus mengatasi bengkak pada gusi.


Daftar Pustaka

https://www.halodoc.com/kesehatan/abses-gigi

https://www.alodokter.com/abses-gigi

https://health.kompas.com/read/2020/12/06/140400268/3-cara-mengobati-dan-mencegah-abses-gigi?

iklan tengah