Bagaimana sistem pemerintahan Suku Aztec?

Secara sederhana disebutkan bahwa suku Aztec membagi wilayahnya menjadi beberapa povinsi. Setiap provinsi dikuasai oleh daerah yang paling besar.

Setiap provinsi mempunyai peraturan yang berbeda-beda. Hal itu tidak jadi masalah, selama setiap provinsi itu patuh pada Kekaisaran Aztec.

Pergantian raja tidak berdasarkan keturunan melainkan berdasarkan pemilihan. Walaupun demikian, anak laki-laki tertua raja tetap prioritas, selain aspek keterampilan dan kecakapan yang menjadi pertimbangan.

Raja pertama Aztec adalah Acamapichitli (1376-1395) yang memerintah setelah Tenochtitlan dibangun. Raja kedua adalah Tenochtitlan (1395-1417) yang membuat kebijakan mengirim upeti ke Tapaneca.

Raja ketiga adalah Chimalpopoca (1417-1427) yang berlangsung sangat singkat dan pada masa pemerintahannya terjadi perang dengan Tapaneca.

Raja keempat Tenochtitlan (1427-1440) di mana ibu kota mengalami kerusakan akibat banjir, dia membentuk Triple Mexica.

Raja kelima adalah Moctezuma I (1440-1469) yang disebut sebagai Montezuma I.

Raja keenam adalah Azayacti (1469-1502).

Raja ketujuh adalah Tizoc (1481-1486).

Raja kedelapan adalah Ahuizoti (1486-1502)

Raja kesembilan adalah Moctezuma II (1502-1520), di masa pemerintahannya Alexander Cortez datang dari Spanyol (1519).

Ketika diperintah oleh Cuauhetemoc, Aztec menyerah pada Spanyol. Kedatangan bangsa Spanyol dipimpin oleh Alexander Cortez (1519).

Elang dan jaguar merupakan binatang yang penting bagi suku Aztec. Elang dianggap sebagai pemburu hebat di angkasa, sedangkan jaguar adalah pemburu hebat di daratan.

Itu sebabnya bangsa Aztec memiliki kesatuan tentara yang mereka banggakan yang disebut dengan Kesatria Elang dan Kesatria Jaguar.

Mereka adalah tentara yang selalu berada di garis depan, baik untuk menyerang maupun untuk mempertahankan diri.

iklan tengah