Apa yang Dimaksud Dengan Diksi dalam Puisi?

Diksi yaitu pemilihan kata, kata-kata dalam puisi haruslah dipilih sedemikian rupa agar menimbulkan efek imaji estetik pada pembaca. Pemilihan kata dalam puisi dengan mempertimbangkan makna, komposisi bunyi, kedudukan kata dengan kata lain, dan kedudukan kata dalam keseluruhan puisi.

Apabila dilihat dan dipahami secara mendalam, pilihan kata yang terdapat pada puisi “Hujan Bulan Juni” merupakan kata-kata yang sederhana, tidak rumit, dan dekat dengan realitas hidup. 

Meskipun demikian, kesederhanaan ini tidak berarti mengurangi kualitas estetik dan isi, sebaliknya kesederhanaan diksi yang dipilih oleh penyair mampu membangkitkan pengalaman tersendiri bagi pembaca. Puisi ini dengan kesederhanaan diksi yang disajikan memiliki tafsiran yang sangat luas.

Tak ada yang lebih tabah

Dari hujan bulan juni

Kedua baris puisi di atas merupakan penjelasan tentang rasa yang berusaha ditahan. Larik pertama secara gamblang mengungkapkan ketabahan dalam menahan sesuatu. Larik kedua menyajikan kata yang kontradiktif, hujan dan bulan Juni. 

Pada umumnya berdasarkan penanggalan musim di Indonesia bulan Juni merupakan bulan kemarau, terlebih mengingat musim pada saat puisi ini muncul masih berjalan teratur. 

Apabila bulan Juni disandingkan dengan kata hujan, dapat berarti ketabahan seseorang yang menahan perasaannya diibaratkan hujan yang harus menahan dirinya untuk tidak muncul di musim kemarau. Hujan haruslah menahan bulir-bulirnya agar tidak jatuh.

Dirahasiakannya rintik rindunya

...pada pohon yang berbunga

Kata rintik rindunya jelas merupakan gambaran rasa yang tengah dirasakan penyair. Pohon yang berbunga diindikasikan merupakan tambatan hati sang penyair atau muara dari semua “rasa” yang dimiliki penyair. Kata dirahasiakannya mempertegas bahwa penyair tengah memendam sesuatu.

Dihapusnya jejak-jejak kakinya

Yang ragu-ragu dijalan itu

Kedua baris tersebut menunjukkan bahwa penyair merasa ragu-ragu karena suatu hal, ia tidak berani mengungkapkan perasaannya. Kata dihapusnya dapat diartikan penulis mulai menyerah dan berhenti meneruskan perasaannya, dipertegas dengan kata jejak-jejak kakinya yang merupakan rasa rindu dan cintanya.

...arif

Dibiarkanya yang tak terucapkan

Diserap akar pohon bunga itu

Ketiga larik tersebut memberi penegasan pada larik-larik sebelumnya, bahwa penyair menyerah dan beritikad untuk tidak menunjukkan perasaannya. Penyair dengan sangat arif berkeinginan untuk melupakan rasa rindu dan cintanya itu. 

iklan tengah