Apa yang Dimaksud Dengan Fiksi?

Sebelum kita membahas nilai-nilai yang terkandung dalam buku fiksi dan nonfiksi, kita bahas terlebih dahulu hakikat buku fiksi dan nonfiksi. 

Buku fiksi adalah buku yang berupa prosa naratif yang berisfat imajinatif, tetapi biasanya masuk akal dan mengandung kebenaran yang mendramatisasikan hubungan-hubungan antarmanusia. Karya fiksi biasanya berupa novel maupun cerpen.

Karya fiksi juga menceritakan berbagai masalah kehidupan manusia dalam interaksinya dengan lingkungan dan sesama, interaksinya dengan diri sendiri, dan dengan Tuhannya. Fiksi merupakan hasil dialog, kontemplasi, dan reaksi pengarang terhadap lingkungan dan kehidupan. 

Walaupun berupa hasil kerja imajinasi, khayalan, tidak benar jika fiksi dianggap sebagai hasil kerja lamunan belaka, melainkan penghayatan dan perenungan secara intens, perenungan terhadap hakikat hidup dan kehidupan, perenungan yang dilakukan dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab (Nurgiyantoro, 2015:5).


Pengertian Buku Fiksi Menurut Ahli

Nurgiyantoro (2015: 2) menyatakan bahwa fiksi merupakan suatu karya yang menceritakan sesuatu yang bersifat rekaan, khayalan, sesuatu yang tidak ada sehingga tidak perlu dicari kebenarannya pada dunia nyata. 

Abrams (dalam Nurgiyantoro, 2015: 2) menyatakan bahwa fiksi merupakan cerita rekaan atau cerita khayalan, hal itu disebabkan fiksi merupakan karya naratif yang isinya tidak menyaran pada kebenaran faktual, sesuatu yang benar-benar terjadi.

Seperti halnya dalam kesastraan Inggris dan Amerika, teks fiksi menunjukan pada karya yang berwujud novel dan cerita pendek. 

Nurgiyantoro (2015: 11) menyatakan bahwa pengertian fiksi sengaja dibatasi pada karya yang berbentuk prosa, prosa naratif, atau teks naratif.

Novel (Inggris: novel) dan cerita pendek (disingkat: cerpen; Inggris: short story) merupakan dua bentuk karya sastra yang sekaligus disebut juga fiksi.

Sebutan novel dalam bahasa Inggris—dan inilah yang kemudian masuk ke Indonesia—berasal dari bahasa Italia novella (yang dalam bahasa Jerman: novelle). Secara harfiah novella berarti ‘sebuah barang baru yang kecil’, dan kemudian diartikan sebagai ‘cerita pendek dalam bentuk prosa’.

Nurgiyantoro (2015: 5) menyatakan bahwa dalam dunia kesastraan terdapat suatu bentuk karya sastra yang mendasarkan diri pada fakta. 

Abrams (dalam Nurgiyantoro, 2015: 5) menyatakan bahwa karya sastra yang demikian disebut sebagai fiksi historis (historical fiction), jika yang menjadi dasar penulisan fakta sejarah, fiksi biografis (biographical fiction), jika yang menjadi dasar penulisan fakta biografis, dan fiksi sains (science fiction), jika yang menjadi dasar penulisan fakta ilmu pengetahuan. 

iklan tengah