Jelaskan 15 Resiko Tinggi Kehamilan di Usia Muda!

Geograpik - Kehamilan usia dini (kurang dari 18 tahun) memuat risiko yang tidak kalah berat. Karena, emosional ibu belum stabil dan ibu mudah tegang. 

Sementara kecacatan kelahiran bisa muncul akibat ketegangan saat dalam kandungan, adanya rasa penolakan secara emosional ketika si ibu mengandung bayinya. 

 Meski wanita dikatakan mulai masuk masa subur dan siap bereproduksi di usia menarche atau haid pertama pada kenyataannya, organ-organ reproduksinya belum siap benar untuk menyambut kehadiran janin. Alasan lainnya adalah : 

1. Dinding rahim atau endometrium belum kuat benar 

Peluruhan dinding rahim setiap periode menstruasi masih belum sempurna. Ini kurang kondusif bagi proses nidasi atau menempelnya embrio ke dinding rahim. Risiko yang mengintai adalah: janin mudah keguguran, kemungkinannya 3 kali lebih tinggi dibanding mereka yang hamil di usia-usia ± 25 tahun. Risiko berikutnya adalah pertumbuhan janin yang kurang sehat atau Intrauterine Growth Restriction (IUGR). 

Baca Juga: Materi Penjaskes Lengkap


2. Sel telur yang dihasilkan indung telur belum sempurna 

Indung telur milik perempuan muda juga masih belajar memproduksi sel telur berkualitas. Apabila sel telur hasil “belajar” itu dibuahi, dan menjadi bakal manusia, tidak ada yang bisa menjamin kualitas embrio yang dihasilkan. 


3. Rahim dan organ panggul belum kuat menampung janin 

Organ reproduksi seperti rahim, mulut rahim dan otot-otot ligamen di panggul, belum matang dan belum kuat, sehingga belum siap untuk berfungsi semestinya dalam menunjang kehamilan dan persalinan. Bahaya yang mengintai adalah: keguguran, perdarahan, persalinan prematur, prolaps organ panggul, bahkan ruptur atau melorotnya organ panggul. Ibu muda juga terancam luka serius saat melahirkan, 4 kali lebih tinggi. 

Baca Juga: Materi Penjaskes Lengkap


4. Risiko tekanan darah tinggi dan pre eklampsia 

Penyebabnya, tubuh ibu muda belum kuat menanggung proses kehamilan sehingga metabolisme tubuh mudah terganggu. Gejala tekanan darah tinggi umumnya belum terdeteksi pada awal kehamilan. Namun, di tengah masa kehamilan, bisa tiba-tiba mengalami kejang, perdarahan, bahkan berkembang menjadi eklampsia/kelainan, gejala hipertensi tekanan darah tinggi yang mengancam jiwa ibu dan janin. 


5. Bahaya anemia 

Anemia dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan janin. Penyebabnya adalah metabolisme tubuh ibu yang belum sempurna saat mendapat tambahan volume darah akibat kehamilan, juga akibat pola makan minim/kurang zat besi karena wanita muda cenderung sering berdiet. Ini alasan mengapa ibu muda yang hamil wajib menjalani tes darah guna mendeteksi anemia dan thalassemia/penyakit kelainan darah. 

Baca Juga: Materi Penjaskes Lengkap


6. Kehamilan tidak disadari 

Pada banyak kasus kehamilan muda, calon ibu terlambat menyadari kehamilan, lantaran sebelum hamil siklus haidnya memang belum teratur, sehingga diterjemahkan sebagai kondisi biasa. Karena kehamilan tidak disadari, calon ibu muda mungkin saja tetap melakoni gaya hidup kurang sehat seperti: diet ketat, konsumsi alkohol, paparan rokok yang dapat mengganggu kehamilan dan pertumbuhan janin, sehingga memicu persalinan prematur atau bayi lahir dengan berat badan rendah. 


7. Risiko kanker leher rahim dan penyakit kelamin 

Wanita yang melakukan hubungan seksual secara aktif pada usia di bawah 17 tahun, memiliki risiko lebih tinggi untuk terjangkit infeksi virus pada organ reproduksi, seperti Human Papilloma Virus penyebab kanker leher rahim, juga serangan penyakit kelamin seksual, di antaranya Chlamydia yang dapat menyebabkan infeksi mata dan pneumonia pada bayi, atau sifilis yang bisa mengakibatkan kebutaan pada bayi, dan kematian ibu serta janin. 

Baca Juga: Materi Penjaskes Lengkap


8. Mudah terjadi infeksi 

Keadaan gizi buruk, tingkat sosial ekonomi rendah, dan stress memudahkan terjadi infeksi saat hamil terlebih pada waktu nifas. 


9. Keracunan Kehamilan (Gestosis ) 

Kombinasi keadaan alat reproduksi yang belum siap hamil dan anemia makin meningkatkan terjadinya keracunan hamil dalam bentuk pre-eklampsia atau eklampsia. Pre-eklampsia dan eklampsia memerlukan perhatian serius karena dapat menyebabkan kematian. 


10. Kematian ibu yang tinggi 

Kematian ibu pada saat melahirkan banyak disebabkan karena perdarahan dan infeksi. Selain itu angka kematian ibu muda karena gugur kandung juga cukup tinggi yang kebanyakan dilakukan oleh tenaga non profesional (dukun). Keguguran pada usia muda dapat terjadi secara tidak disengaja. misalnya : karena terkejut, cemas, stres. Tetapi ada juga keguguran yang sengaja dilakukan oleh tenaga non profesional sehingga dapat menimbulkan akibat efek samping yang serius seperti tingginya angka kematian dan infeksi alat reproduksi yang pada akhirnya dapat menimbulkan kemandulan. 

Baca Juga: Materi Penjaskes Lengkap


11. Ibu yang hamil pada usia muda biasanya pengetahuannya akan gizi masih kurang, sehingga akan berakibat kekurangan berbagai zat yang diperlukan saat pertumbuhan dengan demikian akan mengakibatkan makin tingginya kelahiran prematur, berat badan lahir rendah dan cacat bawaan. 


12. Mengalami perdarahan 

Perdarahan pada saat melahirkan antara lain disebabkan karena otot rahim yang terlalu lemah dalam proses involusi. Selain itu juga disebabkan selaput ketuban stosel (bekuan darah yang tertinggal didalam rahim). Kemudian proses pembekuan darah yang lambat dan juga dipengaruhi oleh adanya sobekan pada jalan lahir. 


13. Persalinan yang lama dan sulit 

Adalah persalinan yang disertai komplikasi ibu maupun janin. Penyebab dari persalinan lama sendiri dipengaruhi oleh kelainan letak janin, kelainan panggul, kelainan kekuatan waktu mengejan serta pimpinan persalinan yang salah yang bisa mengakibatkan kematian ibu. 

Baca Juga: Materi Penjaskes Lengkap


14. Kelahiran Prematur (Kemungkinan lahir belum cukup usia kehamilan) 

Adalah kelahiran prematur yang kurang dari 37 minggu (259 hari). Hal ini terjadi karena pada saat pertumbuhan janin zat gizi yang diperlukan berkurang. 


15. Kematian bayi 

Kematian bayi yang masih berumur 7 hari pertama hidupnya atau kematian prenatal yang disebabkan berat badan kurang dari 2.500 gram, kehamilan kurang dari 37 minggu (259 hari), kelahiran kongenital serta lahir dengan asfiksia. Mengingat banyaknya resiko yang kemungkinan timbul dari akibat kehamilan diusia muda, maka selayaknya bagi calon ibu muda meninjau ulang untuk hamil diusia yang kurang dari 17 tahun.

iklan tengah