Jelaskan 7 Unsur-Unsur Intrinsik Buku Fiksi!
Sebuah buku fiksi seperti cerpen, novel, dongeng atau yang lainnya tentu dibangun oleh dua unsur yaitu unsur intrinsik dan ekstrinsik.
Unsur intrinsik adalah untuk yang membangun didalam cerita, sedangkan unsur ekstrinsik adalah unsur yang membangun diluar cerita. Unsur-unsur intrinsik buku fiksi adalah sebagai berikut:
a. Tema
Merupakan pokok persoalan yang menjadi dasar atau inti dalam cerita. Tema memiliki peran penting sebagai ide yang paling mendasar dalam sebuah cerita. Ada beberapa jenis tema yang dapat membangun cerita seperti tema kejujuran, persahabatan, perjuangan, pendidikan, dan lain-lain.
b. Alur atau plot
Merupakan jalinan peristiwa yang membangun cerita yang terdiri dari perkenalan, konflik, klimaks, dan anti klimaks. Alur terdiri dari alur maju (sesuai dengan urutan), alur mundur (tidak sesuai dengan urutan), dan alur campuran (perpaduan alur maju dan alur mundur).
c. Amanat/pesan
Merupakan pesan moral yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca. Amanat memiliki kaitan sangat erat dengan konflik. Oleh karena itu amanat dapat disampaikan secara tersirat maupun tersurat.
d. Sudut pandang
Merupakan posisi pengarang dalam cerita. Seorang pengarang memiliki kebebasan untuk memposisikan dirinya dalam cerita. Pengarang bisa menggunakan kata ganti saya atau aku sebagai tokoh utama dan tokoh yang berada diluar seperti kata ganti dia atau dia.
e. Latar
Merupakan keterangan yang menunjukan tempat, waktu dan suasana yang digunakan dalam cerita. Misalnya berkaitan dengan tempat (dirumah, sekolah, kantor), yang menunjukkan waktu (pagi hari, siang hari, sore hari, malam hari), sedangkan yang menunjukkan suasana yang dialami oleh tokoh (sedih, senang, gembira, terharu).
f. Tokoh
Merupakan pelaku dalam cerita. Tokoh dapat dibagi menjadi tokoh antagonis (tokoh yang jahat), tokoh protagonis (tokoh yang baik), dan tokoh tritagonis (tokoh campuran).
g. Gaya bahasa
Merupakan cara pengarang dalam menyajikan sebuah cerita. Khususnya terkait dengan penggunaan bahasa. Apakah banyak yang menggunakan bahasa yang bersifat konotasi atau bahasa denotasi.
Posting Komentar