Archaebacteria hidup di tempat-tempat yang kekurangan oksigen sehingga disebut makhluk hidup

1. Archaebacteria hidup di tempat-tempat yang kekurangan oksigen sehingga disebut makhluk hidup..
a. aerobik
b. anaerobik
c. fotosintetik
d. patogen
e. autotrof

Jawaban b

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15

Organisme anaerobik adalah organisme yang hidup di tempat-tempat yang sedikit oksigen. Misalnya kelompok Achaebacteria. 

Archaebacteria adalah sel-sel paling awal (kuno) yang memiliki kedekatan dengan organisme eukariotik (memiliki membran inti sel). Eubacteria (bakteri) adalah organisme uniseluler (bersel satu) dengan tidak memiliki membran inti sel(prokariotik) yang umumnya tidak berklorofil pada dinding selnya.

CIRI-CIRI ARCHAEBACTERIA

  • Ukurannya sekitar 1/10 mikrometer hingga 15 mikrometer.
  • Bertahan di asam, lingkungan air garam atau alkali, beberapa bisa menahan tekanan lebih dari 200 atmosfer.
  • Membran selnya tersusun atas lemak, berupa ikatan eter dan unit isoprene.
  • Selnya bersifat prokariotik (tidak mempunyai membran inti).

Archaebacteria adalah kelompok prokariota dari Kingdom Monera yang berbeda dengan bakteri sejati seperti Eubacteria. Organisme yang termasuk Archaebacteria memiliki kemampuan yang unik karena hidup dalam habitat ekstrem yang biasanya tidak bisa ditinggali makhluk hidup lain.

Bakteri anaerob adalah bakteri yang tumbuh dalam suasana kurang atau tidak ada oksigen (O2). Keberadaan oksigen justru menyebab bakteri mati atau terhambat pertumbuhannya. Hal ini dikarenakan dalam suasana ini akan terbentuk H2O2 yang bersifat toksik terhadap bakteri.

iklan tengah