Jenis-Jenis Angin
Angin adalah gerakan massa udara dari daerah yang bertekanan maksimum ke daerah yang bertekanan minimum.
Kekuatan dan kecepatan angin dipengaruhi oleh gradien barometer, ketinggian tempat, relief daratan, dan jarak antardaerah.
Besarnya kecepatan dan arah angin diukur dengan menggunakan alat anemometer mangkok dan hasil catatannya disebut anemogram.
Angin selalu bertiup dari tempat dengan tekanan udara tinggi ke tempat dengan tekanan udara yang lebih rendah.
Jika tidak ada gaya lain yang mempengaruhi, angin akan bergerak secara langsung dari udara bertekanan tinggi ke udara yang bertekanan rendah.
Akan tetapi, perputaran bumi pada sumbunya akan menimbulkan gaya yang akan mempengaruhi arah pergerakan angin.
Pengaruh perputaran bumi terhadap arah angin disebut pengaruh coriolis (Coriolis Effect). Pengaruh ini menyebabkan angin bergerak searah jarum jam mengitari daerah bertekanan renah di belahan bumi selatan.
Sebaliknya bergerak dengan arah berlawanan dengan arah jarum jam mengitari daerah bertekanan rendah di belahan bumi utara.
Berdasarkan gerakan dan sifatnya, angin dibedakan menjadi tiga sebagai berikut:
1. Angin Siklon
Angin siklon adalah angin yang berputar menuju pusat tekanan udara rendah atau minimum (-).
2. Angin Antisinklon
Angin antisiklon adalah angin yang berputar keluar dari pusat tekanan udara tinggi atau maksimum.
3. Angin Muson
Angin muson adalah angin yang setiap setengah tahun berganti arah. Berdasarkan sifat dan asalnya, angin muson dibedakan menjadi angin muson barat dan angin muson timur.
4. Angin Fohn
Angin fohn adalah angin yang mempunyai sifat panas dan kering. Angin fohn adalah angin yang melintasi wilayah pegunungan dan bergerak menuruni lereng pegunungan tersebut.
5. Angin Lembah
Angin lembah adalah angin yang bertiup dari lembah ke arah gunung. Angin ini bertiup pada siang hari.
6. Angin Gunung
Angin gunung adalah angin yang bertiup dari gunung ke arah lembah. Angin gunung terjadi pada malam hari.
7. Angin Darat
Angin darat adalah angin yang bertiup dari darat ke laut dan terjadi pada malam hari.
8. Angin Laut
Angin laut adalah angin yang bertiup dari laut ke darat dan terjadi pada siang hari.
Baca lebih lengkap DISINI
Kekuatan dan kecepatan angin dipengaruhi oleh gradien barometer, ketinggian tempat, relief daratan, dan jarak antardaerah.
Besarnya kecepatan dan arah angin diukur dengan menggunakan alat anemometer mangkok dan hasil catatannya disebut anemogram.
Angin selalu bertiup dari tempat dengan tekanan udara tinggi ke tempat dengan tekanan udara yang lebih rendah.
Jika tidak ada gaya lain yang mempengaruhi, angin akan bergerak secara langsung dari udara bertekanan tinggi ke udara yang bertekanan rendah.
Akan tetapi, perputaran bumi pada sumbunya akan menimbulkan gaya yang akan mempengaruhi arah pergerakan angin.
Pengaruh perputaran bumi terhadap arah angin disebut pengaruh coriolis (Coriolis Effect). Pengaruh ini menyebabkan angin bergerak searah jarum jam mengitari daerah bertekanan renah di belahan bumi selatan.
Sebaliknya bergerak dengan arah berlawanan dengan arah jarum jam mengitari daerah bertekanan rendah di belahan bumi utara.
Berdasarkan gerakan dan sifatnya, angin dibedakan menjadi tiga sebagai berikut:
1. Angin Siklon
Angin siklon adalah angin yang berputar menuju pusat tekanan udara rendah atau minimum (-).
Sesuai dengan hukum Buys Ballot, sambil bertiup ke arah pusat, angin siklon membentuk gerakan spiral.
Arah pusatan siklon di belahan utara berlawanan dengan arah putaran jarum jam, sedangkan di belahan selatan searah dengan arah putaran jarum jam.
Di pusat siklon, udara bergerak ke atas dan kadang-kadang disertai bentukan ekor awan berbentuk kerucut.
Jika kerucut awan dari sebuah siklon yang kuat menyentuh permukaan bumi akan menghancurkan rumah-rumah dan pohon-pohon.
Arah pusatan siklon di belahan utara berlawanan dengan arah putaran jarum jam, sedangkan di belahan selatan searah dengan arah putaran jarum jam.
Di pusat siklon, udara bergerak ke atas dan kadang-kadang disertai bentukan ekor awan berbentuk kerucut.
Jika kerucut awan dari sebuah siklon yang kuat menyentuh permukaan bumi akan menghancurkan rumah-rumah dan pohon-pohon.
2. Angin Antisinklon
Angin antisiklon adalah angin yang berputar keluar dari pusat tekanan udara tinggi atau maksimum.
3. Angin Muson
Angin muson adalah angin yang setiap setengah tahun berganti arah. Berdasarkan sifat dan asalnya, angin muson dibedakan menjadi angin muson barat dan angin muson timur.
4. Angin Fohn
Angin fohn adalah angin yang mempunyai sifat panas dan kering. Angin fohn adalah angin yang melintasi wilayah pegunungan dan bergerak menuruni lereng pegunungan tersebut.
Suhu udara akan mengalami penurunan sebesar 0,640°C setiap naik 100 meter.
Tetapi setelah melewati pegunungan, akan mengalami kenaikan suhu sebesar 10°C setiap turun 100 meter.
Hal ini akan menyebabkan sebagian besar angin terjun karena massa udaranya panas. Angin fohn di Sumatera Utara disebut dengan angin bohorok, di Jawa Barat disebut angin kumbang, di Jawa Timur disebut angin gending, dan di Biak (Papua) disebut angin wambrau.
Tetapi setelah melewati pegunungan, akan mengalami kenaikan suhu sebesar 10°C setiap turun 100 meter.
Hal ini akan menyebabkan sebagian besar angin terjun karena massa udaranya panas. Angin fohn di Sumatera Utara disebut dengan angin bohorok, di Jawa Barat disebut angin kumbang, di Jawa Timur disebut angin gending, dan di Biak (Papua) disebut angin wambrau.
5. Angin Lembah
Angin lembah adalah angin yang bertiup dari lembah ke arah gunung. Angin ini bertiup pada siang hari.
6. Angin Gunung
Angin gunung adalah angin yang bertiup dari gunung ke arah lembah. Angin gunung terjadi pada malam hari.
7. Angin Darat
Angin darat adalah angin yang bertiup dari darat ke laut dan terjadi pada malam hari.
8. Angin Laut
Angin laut adalah angin yang bertiup dari laut ke darat dan terjadi pada siang hari.
Baca lebih lengkap DISINI
Posting Komentar