Materi PAI X BAB VII Malaikat Selalu Bersamaku

Iman secara bahasa artinya percaya atau yakin. Iman dari segi istilah artinya meyakini setulus hati yang mengakar kuat, mengucapkan dengan lisan, dan mengamalkan dengan seluruh anggota badan. 

Menurut M. Quraish Shihab, kata malaikat berasal dari bahasa Arab, yaitu malā’ikah yang merupakan bentuk jamak dari kata malak yang terambil dari kata la’aka yang berarti “menyampaikan sesuatu”. 

Jadi, malak/malaikat adalah makhluk yang menyampaikan sesuatu dari Allah Swt.. 

Menurut istilah, malaikat adalah makhluk gaib yang diciptakan oleh Allah Swt. dari cahaya, sebagai utusan Allah Swt. yang taat, patuh, serta tidak pernah membangkang terhadap perintah-perintah-Nya. 

Iman kepada malaikat adalah meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah Swt. menciptakan malaikat sebagai makhluk gaib yang diutus untuk melaksanakan segala perintah-Nya. 

Orang yang mengimaninya akan senantiasa menggunakan seluruh anggota badannya untuk berhati-hati dalam berkata-kata dan berbuat

Beriman kepada malaikat hukumnya adalah fardu ‘ain. 

Beriman kepada malaikat merupakan salah satu rukun iman selain iman kepada Allah Swt., kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan qada/qadar. Hal ini berdasarkan pada beberapa sumber dari al-Qur’ān dan hadis sebagai berikut.

a. Q.S. al-Baqarah/2:285
“Rasul (Muhammad) beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya (Al-Qur’ān) dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata), “Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya.” Dan mereka berkata, “Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami, ya, Tuhan kami, dan kepada-Mu tempat (kami) kembali.”

b.Q.S. an-Nisā’/4:136 
 “Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah Swt. dan Rasul-Nya (Muhammad saw.) dan kepada Kitab (al-Qur’ān) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah Swt., malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh” 

c. Hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim
Artinya: “Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. bahwa pada suatu hari Rasulullah saw. muncul di tengah orang banyak, lalu beliau didatangi oleh seorang laki-laki. Orang itu bertanya, ‘Wahai Rasulullah saw., apakah iman itu?’ Beliau menjawab, ‘Iman adalah kamu harus percaya kepada Allah Swt., malaikat-malaikat-Nya, kitab-Nya, pertemuan dengan-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kebangkitan di akhirat nanti...” (H.R. Bukhari dan Muslim)

Mengingat sedikitnya pengetahuan yang dimiliki manusia terutama berkaitan dengan hal-hal yang gaib termasuk malaikat, sumber yang dapat dijadikan rujukan untuk mengetahui malaikat dengan berpedoman kepada al-Qur’ān dan hadis-hadis Rasulullah saw. 

Dalam sebuah hadis Rasulullah saw. bersabda: “Dari Aisyah berkata: Rasulullah saw. bersabda, “Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari api yang menyala-nyala dan Adam diciptakan dari sesuatu yang telah disebutkan (ciri-cirinya) untuk kalian.” (HR. Muslim) 

Keterangan lain tentang malaikat sebagaimana dijelaskan dalam Q.S. Fāṭir/35:1 disebutkan bahwa malaikat mempunyai sayap. 

Allah Swt. berfirman: “Segala puji bagi Allah Swt. pencipta langit dan bumi, yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah Swt. menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang Dia kehendaki. Sungguh, Allah Swt. Mahakuasa atas segala sesuatu” (Q.S. Fāṭir/35:1) 

Berdasarkan keterangan di atas, jelaslah bahwa malaikat adalah makhluk Allah Swt. yang diciptakan dari nur atau cahaya dan memiliki sayap, sehingga jika ada keterangan lain yang menyatakan bahwa malaikat memiliki ciri-ciri yang tidak sesuai dengan keterangan dari al-Qur’ān dan hadis, patutlah kita meragukannya. 


Penjelasan tentang nama-nama malaikat dan tugasnya masing-masing adalah sebagai berikut. 

a. Malaikat Jibril
Malaikat Jibril dikenal juga sebagai penghulu para malaikat. Malaikat Jibaril adalah satu dari tiga malaikat yang namanya disebut dalam al-Qur’ān. Nama Malaikat Jibril disebut dua kali dalam al-Qur’ān, yaitu pada Q.S. al-Baqarah/2:97-98 dan Q.S. at-Taḥrim/66:4. 

Malaikat Jibril memiliki beberapa nama lain atau julukan, di antaranya adalah Rûḥ al- Amin dan Rûḥ al-Qudus. Adapun tugas utamanya adalah menyampaikan wahyu dari Allah Swt. kepada para nabi dan rasul-Nya. 

Malaikat Jibril pula yang menyampaikan berita kelahiran Nabi Isa as. kepada ibunya Maryam dan menyampaikan al-Qur’ān kepada Nabi Muhammad saw. 

Dalam kisah suci perjalanan Isra’ Mi’raj, sesampainya di Sidratul Muntaha, Malaikat Jibril tidak sanggup lagi mendampingi Rasulullah saw. untuk terus naik menghadap Allah Swt. 

Malaikat Jibril berkata, “Aku sama sekali tidak mampu mendekati Allah Swt. perlu waktu enam puluh ribu tahun lagi untuk terbang hingga mencapainya. Jika aku terus naik ke atas, maka aku akan hancur luluh”. Mahasuci Allah Swt., ternyata Malaikat Jibril as. saja tidak sampai kepada Allah Swt 

b. Malaikat Mikail
Malaikat Mikail adalah malaikat yang tugasnya mengatur urusan makhluk Allah Swt. termasuk mengatur rezeki terutama untuk manusia. 

Seperti mengatur air, menurunkan hujan/petir, membagikan rezeki untuk manusia, tumbuh-tumbuhan, hewan, dan lain-lainnya yang ada di muka bumi ini. 

Malaikat Mikail, termasuk salah satu malaikat yang menjadi pembesar seluruh malaikat selain Malaikat Jibril. 

Di samping bertugas membagi rezeki dan hujan, Malaikat Mikail juga sering bersama-sama dengan Malaikat Jibril dalam menjalankan tugasnya. Di antara tugas yang pernah dilakukan bersama Malaikat Jibril adalah sebagai berikut. 

1) Ketika Malaikat Jibril menjalankan tugas membelah dada Nabi Muhammad saw. untuk dicuci hatinya karena akan diisi dengan iman, islam, yakin, dan sifat hilim, Malaikat Mikail mengambil peran sebagai pengambil air al-Kaușar (air zam-zam) untuk mencuci hati Nabi Muhammad saw. 

2) Ketika Nabi Muhammad saw. mendapat kepercayaan untuk melakukan Isra’ dan Mi’raj, Malaikat Mikail bersama Jibril mendampingi selama perjalanan. 

3) Malaik at Mikail juga bertugas menyampaikan lembaran kepada Malaikat Maut. Lembaran tersebut bertulis tentang detail seperti nama, tempat, dan sebab-sebab pencabutan nyawa bagi orang yang dimaksud. 

c. Malaikat Izrail
Malaikat Izrail bertugas mencabut nyawa semua makhluk termasuk dirinya sendiri. Malaikat Izrail dikenal juga dengan sebutan Malaikat Maut. 

Empat malaikat utama selain Jibril dan Mikail, dan Israfil adalah Malaikat Izrail. Malaikat Izrail diberi kemampuan yang luar biasa oleh Allah Swt., di antaranya adalah dapat menjangkau dengan mudah dari barat hingga timur bagaikan seseorang yang sedang menghadap sebuah meja makan yang dipenuhi dengan pelbagai makanan yang siap untuk dimakan. 

Malaikat Izrail juga sanggup membolak-balikkan dunia sebagaimana kemampuan seseorang yang sanggup membolak-balikkan uang. 

Sewaktu Malaikat Izrail menjalankan tugasnya mencabut nyawa makhluk-makhluk dunia, maka Malaikat Izrail akan turun ke dunia bersama-sama dengan dua kumpulan malaikat lainnya, yaitu Malaikat Rahmat dan Malaikat Azab. Malaikat yang mengetahui di mana seseorang akan menemui ajalnya, adalah tugas dari Malaikat Arham.

d. Malaikat Israfil
Malaikat Israfil tugasnya meniup sangkakala. Israfil selalu memegang terompet suci yang terletak di bibirnya selama berabad-abad, hingga menunggu perintah dari Allah Swt. untuk meniupnya pada hari kiamat. 

Pada hari itu, Malaikat Israfil akan turun ke bumi dan berdiri di batu/ bukit suci di Jerusalem. 

Tiupan pertama akan menghancurkan dunia beserta isinya, tiupan kedua akan mematikan para malaikat serta tiupan ketiga akan membangkitkan orang-orang yang telah mati dan mengumpulkan mereka di Padang Maĥsyar. 

Di dalam kitab Tanbiĥul Gāfil�n Jilid 1 halaman 60 terdapat sebuah hadis panjang yang menceritakan tentang kejadian kiamat yang pada bagian awalnya sangat menarik untuk dicermati. 

Abu Hurairah ra. berkata: Rasulullah saw. bersabda, “Ketika Allah Swt. telah selesai menjadikan langit dan bumi, Allah Swt. menjadikan sangkakala (terompet) dan diserahkan kepada Malaikat Israfil, kemudian ia letakkan di mulutnya sambil melihat ke Arsy menantikan bilakah ia diperintah”. Saya bertanya: “Ya Rasulullah saw. apakah sangkakala itu?” 

Jawab Rasulullah saw. “Bagaikan tanduk dari cahaya.” 
Saya tanya; “Bagaimana besarnya?” 
Jawab Rasulullah saw.; “Sangat besar bulatannya, demi Allah Swt. yang mengutusku sebagai Nabi, besar bulatannya itu seluas langit dan bumi, dan akan ditiup hingga tiga kali. 
Pertama: Nafkhatul fazā’ (untuk menakutkan). 
Kedua: Nafkhatus sa’aq (untuk mematikan). 
Ketiga: Nafkhatul ba’a¡ (untuk menghidupkan kembali atau membangkitkan).” 

Dalam hadis di atas, disebutkan bahwa sangkakala atau terompet Malaikat Israfil itu bentuknya seperti tanduk dan terbuat dari cahaya. Ukuran bulatannya seluas langit dan bumi. Bentuknya laksana tanduk mengingatkan kita pada terompet orang-orang zaman dahulu yang terbuat dari tanduk

e. Malaikat Munkar
Malaikat Munkar bersama Malaikat Nakir tugasnya menanyakan dan menguji iman orang yang sudah mati di alam kubur.

f. Malaikat Nakir
Malaikat Munkar dan Malaikat Nakir merupakan dua malaikat yang bertugas menanyakan dan menguji iman orang yang sudah mati di alam kubur. 

Hal itu akan dimulai ketika pemakaman selesai dan orang terakhir dari jamaah yang mengikuti pemakaman telah melangkah 40 langkah dari makam. Malaikat Munkar dan Malaikat Nakir akan Menanyakan tiga (3) perkara. Tiga (3) perkara tersebut, yaitu “Siapa Tuhamnmu? Apa Agamamu? Siapa Nabimu?”. 

Seorang mukmin yang saleh akan menjawab bahwa Tuhanku adalah Allah Swt. Agamaku adalah Islam, dan Nabiku adalah Muhammad saw. 

Jika jawaban seseorang itu benar seperti tersebut di atas, maka waktu untuk menunggu hari kebangkitan akan sangat menyenangkan. Namun, apabila seseorang tidak dapat menjawab seperti tersebut di atas, maka orang tersebut akan dihukum hingga hari penghakiman. 

g. Malaikat Raqib 
Malaikat Raqib bertugas mencatat segala amal kebaikan manusia. Ia bersama Malaikat ‘Atid yang mencatat amal buruk bertugas bersamaan. (Q.S. Qāf/50:18). 

Dari Anas ra., dari Nabi Muhammad saw., bersabda: “Sesungguhnya Allah Swt. telah menugaskan dua malaikat untuk menulis segala apa yang dilakukan atau dituturkan oleh seseorang hamba-Nya (satu di sebelah kanannya dan yang satu lagi di sebelah kirinya); kemudian apabila orang itu mati, Tuhan perintahkan kedua malaikat itu dengan firman-Nya, “Hendaklah kamu berdua tinggal tetap di kubur hamba-Ku itu serta hendaklah kamu mengucap tasbih, tahmid, dan takbir hingga ke hari qiamat dan hendaklah kamu menulis pahalanya untuk hamba-Ku itu.” (H.R. Abu al-Syeikh dan Tabrani) 

h. Malaikat ‘Atid 
Malaikat ‘Atid bertugas mencatat segala amal keburukan manusia. Malaikat Raqib dan ‘Atid sangat jujur dan tidak pernah bermaksiat kepada Allah Swt. Mereka mencatat dengan penuh ketelitian, sehingga tidak ada satu pun keburukan dan kebaikan yang luput dari catatan keduanya. 

i. Malaikat Malik 
Malaikat Malik adalah malaikat yang memimpin para malaikat yang bertugas di neraka. Malaikat Malik disebut dalam Q.S. AzZukhruf/43:77: 

Artinya : “Dan mereka berseru, “Hai (Malaikat) Malik, biarlah Tuhanmu membunuh kami saja.” Dia menjawab, “Sungguh, kamu akan tetap tinggal (di neraka ini).” (Q.S. az-Zukhruf/43:77 ) 

Dari ayat di atas, dapat dipahami bahwa Malaikat Malik adalah Malaikat yang memimpin para malaikat yang bertugas di neraka. Hal ini dipertegas oleh firman Allah Swt yang artinya, “Di atasnya ada sembilan belas (malaikat penjaga)”. (Q.S. al-Muddașșir/74:30) 

j. Malaikat Ridwan 
Malaikat Ridwan bertugas menjaga dan mengawasi surga serta menyambut semua hamba Allah Swt. yang akan masuk ke dalamnya. Malaikat Ridwan sangat ramah menyambut dan mempersilakan orangorang yang akan masuk ke dalam surga

Orang-orang yang beriman selalu dapat mengambil pelajaran dari materi yang diimani. 

Dalam hal beriman kepada malaikat-malaikat Allah Swt., pelajaran yang dapat dipetik antara lain adalah sebagai berikut. 
  1. Menambah keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt. 
  2. Senantiasa hati-hati dalam setiap ucapan dan perbuatan sebab segala apa yang dilakukan manusia tidak luput dari pengamatan malaikat Allah Swt. 
  3. Menambah kesadaran terhadap alam mengenai wujud yang tidak terjangkau oleh pancaindra manusia.
  4. Menambah rasa syukur kepada Allah Swt. karena melalui malaikat- malaikat-Nya, manusia memperoleh banyak karunia. 
  5. Menambah semangat dan ikhlas dalam beribadah walaupun tidak dilihat oleh orang lain ketika melakukannya. 
  6. Menumbuhkan cinta kepada amal saleh karena malaikat selalu siap mencatat amal manusia. 
  7. Semakin giat dalam berusaha karena tidak ada rezeki yang diturunkan oleh malaikat Allah Swt. tanpa usaha dan kerja keras

Nelty Khairiyah dan Endi Suhendi Zen. 2017. Pendidikan Agama Islam. Kemendikbud

iklan tengah