Materi PAI XI BAB 5 Masa Kejayaan Islam

Islam jika diitinjau dari Berbagai Aspeknya, maka dibagi ke dalam tiga periode besar berikut.

1. Periode Klasik (650-1250)
Periode Klasik merupakan periode kejayaan Islam yang dibagi ke dalam dua fase, yaitu:
  • fase ekspansi dan integrasi, (650-1000),
  • fase disintegrasi (1000-1250).

2. Periode Pertengahan (1250-1800)
Periode Pertengahan merupakan periode kemunduran Islam yang dibagi ke dalam dua fase, yaitu:
  • fase kemunduran (1250-1500 M), dan
  • fase munculnya ketiga kerajaan besar (1500-1800), yang dimulai dengan zaman kemajuan (1500-1700 M) dan zaman kemunduran (1700-1800).

3. Periode Modern (1800-dan seterusnya)
Periode Modern merupakan periode kebangkitan umat Islam yang ditandai dengan munculnya para pembaharu Islam.

Masa kejayaan Islam terjadi pada sekitar tahun 650-1250 M. Periode ini disebut Periode Klasik.

Pada kurun waktu  itu, terdapat dua kerajaan besar, yaitu Kerajaan Umayyah atau sering disebut Daulah mayyah dan Kerajaan Abbasiyah yang sering disebut Daulah Abbasiyah.

Pada masa Bani Umayyah, perkembangan Islam ditandai dengan meluasnya wilayah kekuasaan Islam dan berdirinya bangunan-bangunan sebagai pusat dakwah Islam.

Kemajuan Islam pada masa ini meliputi: bidang politik, keagamaan, ekonomi, ilmu bangunan (arsitektur), sosial, dan bidang militer.

Perkembangan Islam pada masa Bani Abbasiyah ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan.

Kemajuan Islam pada masa ini meliputi bidang ilmu pengetahuan, ekonomi, ilmu bangunan (arsitektur), sosial, dan bidang militer.

Kemajuan umat Islam pada masa Bani Umayyah atau  Bani Abbasiyah tidak terjadi secara tiba-tiba. Akan tetapi, disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. 

Faktor internal antara lain:

  1. Konsistensi dan istiqamah umat Islam kepada ajaran Islam,
  2. Ajaran Islam yang mendorong umatnya untuk maju,
  3. Islam sebagai rahmat seluruh alam,
  4. Islam sebagai agama dakwah sekaligus keseimbangan dalam menggapai kehidupan duniawi dan ukhrawi.

Faktor eksternal antara lain seperti berikut.

1. Terjadinya asimilasi antara bangsa Arab dan bangsa-bangsa lain yang lebih dahulu mengalami perkembangan dalam ilmu pengetahuan. Pengaruh Persia pada saat itu sangat penting. Persia banyak berjasa dalam bidang pemerintahan, perkembangan ilmu filsafat, dan sastra. Adapun pengaruh Yunani masuk melalui  berbagai macam terjemahan dalam banyak bidang ilmu, terutama filsafat.

2. Gerakan terjemahan pada masa Periode Klasik, usaha penerjemahan kitab-kitab asing dilakukan dengan giat sekali. Pengaruh gerakan terjemahan terlihat dalam perkembangan ilmu pengetahuan umum terutama di bidang astronomi, kedokteran, filsafat, kimia, dan sejarah.

Selain faktor tersebut di atas, kejayaan Islam ini disebabkan pula oleh adanya gerakan ilmiah atau etos keilmuan dari para ulama yang ada pada Periode Klasik tersebut, antara lain seperti berikut.

1. Melaksanakan ajaran al-Qur’an secara maksimal. Al-Qur’an di dalam nya banyak ayat menyuruh kita menggunakan akal untuk berpikir. 

2. Melaksanakan isi hadis. Banyak hadis yang menyuruh kita untuk terus-menerus menuntut ilmu, meskipun harus ke negeri Cina. Bukan hanya ilmu agama yang dicari, tetapi ilmu-ilmu lain yang berhubungan dengan  kehidupan manusia di dunia ini.

3. Mengembangkan ilmu agama dengan berijtihad. Contohnya ilmu pengetahuan umum dengan mempelajari ilmu filsafat Yunani. Maka, pada saat itu banyak bermunculan ulama fiqh, tauhid (kalam), tafsir, hadis, ulama bidang sains (ilmu kedokteran, matematika, optik, kimia, fisika, geografi), dan lain-lain.

4. Ulama yang berdiri sendiri serta menolak untuk menjadi pegawai pemerintahan

Berikut ini adalah tokoh-tokoh Islam yang memiliki semangat berijtihad dan mengembangkan  berbagai ilmu pengetahuan, antara lain sebagai berikut.

1. Ilmu Filsafat
a. Al-Kindi (809-873 M)
b. Al Farabi (wafat tahun 916 M)
c. Ibnu Bajah (wafat tahun 523 H)
d. Ibnu Thufail (wafat tahun 581 H)
e. Ibnu Shina (980-1037 M)
f. Al-Ghazali (1085-1101 M)
g. Ibnu Rusyd (1126-1198 M)

2. Bidang Kedokteran
a. Jabir bin Hayyan (wafat 778 M)
b. Hurain bin Ishaq (810-878 M)
c. Thabib bin Qurra (836-901 M)
d. Ar-Razi atau Razes (809-873 M)

3. Bidang Matematika
a. Umar Al-Farukhan
b. Al-Khawarizmi

4. Bidang Astronomi
a. Al-Farazi: pencipta Astro lobe
b. Al-Gattani/Al-Betagnius
c. Abul Wafa: menemukan jalan ketiga dari bulan
d. Al-Farghoni atau Al-Fragenius

5. Bidang Seni Ukir
Badr dan Tariff (961-976 M)

6. Ilmu Tafsir
a. Ibnu Jarir ath Tabary
b. Ibnu Athiyah al-Andalusy (wafat 147 H)
c.  As Suda, Muqatil bin Sulaiman (wafat 150 H)
d. Muhammad bin Ishak dan lain-lain.

7. Ilmu Hadis
a. Imam Bukhori (194-256 H)
b. Imam Muslim (wafat 231 H)
c. Ibnu Majah (wafat 273 H)
d. Abu Daud (wafat 275 H)
e. At-Tarmidzi, dan lain-lain

Berikut tokoh-tokoh muslim yang telah menyumbangkan karyanya untuk peradaban umat manusia.

1.  Ibn Rusyd (520-595 H)
Nama lengkapnya Abu Al-Walid Muhammad Ibnu Rusyd, lahir di Cordova (Spanyol) pada tahun 520 H. dan wafat di Marakesy (Maroko) pada tahun 595 H.

Beliau menguasai ilmu fiqh, ilmu kalam, sastra Arab, matematika, fisika astronomi, kedokteran, dan filsafat.

Karya-karya beliau antara lain: Kitab Bidayat al-Mujtahid (kitab yang membahas tentang
fiqh), Kuliyat Fi At-Tib (buku tentang kedokteran yang dijadikan pegangan bagi para mahasiswa kedokteran di ropa), asl al-Magal fi Ma Bain Al-Hikmat wa Asy-Syariat.

Ibnu Rusyd berpendapat antara filsafat dan agama Islam tidak bertentangan, bahkan Islam menganjurkan para pemeluknya untuk mempelajari ilmu filsafat.

2.  Al-Ghazali (450-505 H)
Nama lengkapnya Abu Hamid al-Ghazali, lahir di Desa Gazalah, dekat Tus, Iran Utara pada tahun 450 H. Beliau wafat pada tahun 505 H di Tus Iran Utara.

Beliau dididik dalam keluarga dan guru yang zuhud (hidup sederhana dan tidak tamak terhadap duniawi). Beliau belajar di Madrasah Imam AI-Juwaeni.

Setelah beliau menderita sakit, beliau ber-uzla (mengasingkan diri dari khalayak ramai dengan niat beribadah mendekatkan diri kepada Allah Swt.).

Beliau pun kemudian menjalani kehidupan tasawuf selama 10 tahun di Damaskus, Jerusalem, Mekah, Madinah, dan Tus.

Adapun jasa-jasa beliau terhadap umat Islam antara lain sebagai berikut.
a. Memimpin Madrasah Nizamiyah di Bagdad dan sekaligus sebagai guru besarnya.
b. Mendirikan madrasah untuk para calon ahli fiqh di Tus.
c. Menulis berbagai macam buku yang jumlahnya mencapai 288 buah, mengenai ta£awwuf, teologi, filsafat, logika, dan fiqh.

Di antara bukunya yang terkenal, yaitu Ihya U'lum ad-Din, membahas masalah-masalah ilmu akidah, ibadah, akhlak, dan ta£awwuf berdasarkan al-Qur’an dan hadis.

Dalam bidang filsafat, beliau menulis At-Tah±fu (tidak konsistennya para filsuf). Al-Ghazali merupakan ulama yang sangat berpengaruh di dunia Islam sehingga mendapat gelar Hujjatul Isl±m (bukti kebenaran Islam).

3. Al-Kindi (805-873 M)
Nama lengkapnya Yakub bin Ishak AI-Kindi, lahir di Kufah pada tahun 805 M dan wafat di Bagdad pada tahun 873 M.

AI-Kindi termasuk cendekiawan muslim yang produktif. Hasil karyanya di bidang-bidang filsafat, logika, astronomi, kedokteran, ilmu jiwa, politik, musik, dan matematika.

Beliau berpendapat, bahwa filsafat tidak bertentangan dengan agama karena sama-sama membicarakan tentang kebenaran.

Beliau juga merupakan satu-satunya filosof Islam dari Arab. Ia disebut ailasuf al-Arab (filosof orang Arab).

4.  Al-Farabi (872-950 M) 
Nama lengkapnya Abu Nashr Muhammad Ibnu Tarkhan Ibnu Uzlag AI-Farabi. Beliau lahir di Farabi Transoxania pada tahun 872 M dan wafat di Damsyik pada tahun 950 M.

Beliau keturunan Turki. Al-Farabi menekuni berbagai bidang ilmu pengetahuan, antara lain: logika, musik, kemiliteran, metafisika, ilmu alam, teologi, dan astronomi.

Di antara karya ilmiahnya yang terkenal berjudul Ar-Royu Ahlul al-MadInah wa aI-Fadilah pemikiran tentang penduduk negara utama).

5. Ibnu Sina (980-1037 M)
Nama lengkapnya Abu Ali AI-Husein Ibnu Abdullah Ibnu Sina, lahir di Desa Afsyana dekat Bukhara, wafat dan dimakamkan di Hamazan.

Beliau belajar bahasa Arab, geometri, fisika, logika, ilmu hukum Islam, teologi Islam, dan ilmu kedokteran.

Pada usia 17 tahun, ia telah terkenal dan dipanggil untuk mengobati Pangeran Samani, Nuh bin Mansyur.

Beliau menulis lebih dari 200 buku dan di antara karyanya yang terkenal berjudul Al-Qanµn Fi at-Tib, yaitu ensiklopedi tentang ilmu kedokteran dan Al-Syifa, ensiklopedi tentang filsafat dan ilmu pengetahuan

Perilaku mulia yang perlu dilestarikan oleh umat Islam sekarang adalah seperti berikut.

1. Menuntut ilmu seluas mungkin agar mengetahui informasi-informasi yang berkembang baik yang sudah lampau maupun yang akan datang. Hal ini bisa diperoleh dengan terus-menerus menuntut ilmu.

2. Mempelajari bahasa-bahasa asing dan menerjemahkan buku-buku berbahasa asing.

3. Melakukan penelitian tentang berbagai macam permasalahan yang ada di lingkungan kita. Dengan meneliti, permasalahan dapat diketahui penyebab dan penyelesaiannya.

4. Memberikan pengetahuan yang dimiliki kepada orang lain yang belum mengetahui.

5. Kreatif dan tekun dalam menggali ilmu pengetahuan agar mengetahui apa yang tersembunyi dan menghasilkan apa yang diinginkan.

Mustahdi dan Mustakim. 2017. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

iklan tengah