Sebutkan 4 Kelompok Protista Yang Menyerupai Hewan

Protista ini sering disebut juga protozoa yang berarti hewan pertama. 

Kelompok tersebut merupakan makhluk hidup bersel tunggal, mempunyai variasi bentuk yang kompleks dan kebanyakan dapat bergerak dengan cara yang berbeda. 

Seperti halnya hewan, protozoa adalah konsumen, jadi hanya dapat hidup dengan mengambil makanan dari makhluk hidup lain. 

Protozoa berperan sebagai mata rantai penting dalam rantai makanan terutama di lingkungan perairan. 

Dalam hal ini Protozoa berperan sebagai zooplankton (plankton hewan) yang menjadi makanan bagi organismeorganisme perairan yang lebih besar. 

Peran penting lainnya, yaitu mereka dapat menjaga keseimbangan ekologis pada banyak komunitas baik dalam lingkungan daratan basah maupun di lingkungan perairan. 

Protozoa semacam ini adalah Protozoa saprofitik dan Protozoa pemakan bakteri. Ada beberapa Protozoa yang menyebabkan penyakit pada hewan dan manusia. 

Beberapa protozoa hanya dapat hidup sebagai parasit dan dapat menimbulkan penyakit kronis dan akut pada manusia. 

Beberapa penyakit yang disebabkan protozoa pada manusia, di antaranya adalah amebiasis usus, penyakit tidur Afrika dan malaria. 

Protozoa berkembang biak melalui berbagai proses aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual berlangsung dengan pembelahan sel atau pembagian sel. 

Reproduksi seksual terjadi melalui proses konjugasi, yang merupakan penyatuan fisik sementara antara dua individu yang diikuti dengan penyatuan inti. 

Hal ini hanya terjadi pada Siliata. 

Pengelompokan Protozoa didasarkan pada bentuk gerak alihnya (lokomosi) khususnya alat gerak yang digunakan untuk berpindah tempat. 

Kelompok Mastigophora atau disebut juga Flagelata bergerak dengan menggunakan flagel, Sarcodina bergerak dengan cara seperti Ameba, Cilliofora dengan menggunakan silia dan Sporozoa bergerak tanpa menggunakan alat gerak khusus, tetapi secara meluncur. 


Mastigophora atau Flagellata 

Protozoa ini bergerak dengan menggunakan flagel. 

Flagellata dibagi menjadi dua kelompok, yaitu bentuk yang menyerupai tumbuhan disebut Fitoflagellata dan bentuk yang menyerupai hewan, yaitu zooflagellata. 

Fitoflagellata mengandung klorofil dan bersifat fotosintetik, sedangkan Zooflagellata adalah heterotrof. 

Sesuai dengan namanya, kelompok protozoa ini bergerak dengan menggunakan flagela. Perkembangbiakan Mastigophora adalah dengan cara membelah diri secara membujur. 

Selain itu, ada beberapa yang mempunyai tingkatan reproduksi seksual. Sejumlah Flagellata dapat menyebabkan penyakit pada manusia. 

Giardia lamblia adalah salah satu Protozoa yang terdapat pada usus yang dapat menyebabkan disentri atau diare. 

Trichomonas vaginalis adalah Protozoa yang dapat menimbulkan radang pada vagina. Genus lain yang terkenal adalah Trypanosoma dan Leishmania. 

Trypanosoma menyebabkan penyakit tidur Afrika, sedangkan Leishmania menyebabkan Leismaniasis, yaitu luka pada kulit atau organ-organ dalam. 

Bentuk salah satu Flagellata, yaitu Trypanosoma dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Trypanosoma yang terlihat di antara sel-sel darah merah


Sarcodina atau Ameba 

Kata Ameba berasal dari kata Yunani amoibe yang berarti “berubah”, karena bentuknya senantiasa berubah-ubah. 

Ameba menggunakan pseudopodia atau kaki palsu yang sebenarnya merupakan perluasan dari protoplasma. 

Dengan menggunakan pseudopodia, ameba dapat bergerak di suatu permukaan dan dapat menelan partikel-partikel makanan yang terkurung, yang kemudian dicerna. 

Ameba berkembang biak dengan pembelahan biner. Beberapa Ameba mampu membentuk kista.  

Ameba Proteus (kiri) dan Entameba Histolitica (kanan)

Gambar di atas memperlihatkan morfologi khas Ameba dan perkembangbiakannya secara pembelahan biner. 

Sejumlah Ameba khususnya dari genus Entameba dapat menyebabkan infeksi pada saluran pencernaan hewan vertebrata termasuk manusia. 

Entameba gingivalis merupakan Ameba yang hidup pada mulut manusia. 

Entameba histolitica merupakan penyebab disentri ameba atau amebiasis pada manusia. Penyebarannya terjadi karena penelanan kista yang matang. 

Pada manusia, infeksi Ameba hanya terbatas pada usus. 

Namun, kadang- kadang darah dapat mengalirkan Ameba ke organ-organ lain dalam tubuh, sehingga dapat mengakibatkan pembengkakan pada hati, paru-paru, limpa, selaput jantung (pericardium) dan otak


Siliata 

Siliata dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu yang mempunyai silia hanya pada sebagian selnya dan yang silianya tersebar rata di seluruh sel. 

Contoh yang paling terkenal dari kelompok ini adalah Paramaecium seperti terlihat pada gambar di bawah ini.  

Macam-Macam Siliata

Silia seperti halnya flagela, berfungsi sebagai alat gerak. 

Di samping itu silia juga digunakan untuk menimbulkan efek pusaran air yang membantu mengumpulkan makanan. 

Kebanyakan dari Siliata bereproduksi aseksual dengan pembelahan biner melintang. Reproduksi seksual berlangsung dengan cara konjugasi dua sel. 

Kebanyakan siliata hidup bebas. 

Balantidium coli, suatu parasit, merupakan satu-satunya spesies Siliata yang menyebabkan penyakit, yaitu diare berdarah pada manusia.

Siliata mempunyai dua macam inti atau nukleus pada tiap selnya. Pada tiap sel terdapat paling sedikit satu makronukleus dan satu atau lebih mikronukleus. 

Fungsi makronukleus adalah mengawasi kegiatan metabolisme dan proses pertumbuhan serta proses regenerasi, sedangkan mikronukleus mengendalikan kegiatan reproduksi.


Sporozoa 

Semua anggota kelompok ini hidup sebagai parasit pada satu atau lebih spesies hewan. 

Bentuk-bentuk dewasanya tidak mempunyai organ untuk bergerak, tetapi mungkin pada stadium tertentu dapat bergerak dengan meluncur. 

Semua hewan ini membentuk spora pada suatu saat dalam daur hidupnya. Daur hidup hewan ini menunjukkan pergiliran generasi antara bentuk seksual dan aseksual. 

Plasmodium merupakan Sporozoa penyebab penyakit malaria. Malaria merupakan salah satu pembunuh terbesar bagi manusia sepanjang zaman. 

Terdapat empat spesies Plasmodium yang menyebabkan penyakit malaria, yaitu: P. vivax, penyebab malaria tersiana tak ganas, P. ovale, penyebab malaria tersiana tak ganas, P. malariae, penyebab malaria kwartana tak ganas dan P. falcifarum, penyebab malaria tersiana ganas di berikut.

Plasmodium Vivax

 

Daur hidup Plasmodium cukup rumit, seperti tergambar pada gambar di bawah ini.

Daur Hidup Plasmodium

Reproduksi seksual organisme ini terjadi di dalam tubuh nyamuk, sedangkan reproduksi aseksualnya terjadi pada manusia, yaitu di dalam selsel hati dan dalam sel darah merah. 

Sporozoit yang diinjeksikan oleh gigitan nyamuk memasuki sel hati melalui peredaran darah dan memperbanyak diri secara aseksual (skizogoni). 

Selanjutnya merozoit yang terbentuk, memasuki sel darah merah. 

Gametosit yang terbentuk dari merozoit diisap atau disedot dari darah oleh nyamuk yang menggigit dan diubah menjadi sista pada dinding perut serangga tersebut. 

Zigot secara eksternal menjadi sista pada dinding perut dan membentuk oosista, yang melalui perbanyakan aseksual (sporogoni), menghasilkan banyak sporozoit yang kemudian menyerbu kelenjar ludah nyamuk. 

Dari sini sporogoni diinjeksikan melalui gigitan nyamuk ke dalam tubuh manusia lainnya.

iklan tengah