Sebutkan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberagaman Masyarakat Indonesia
Keanekaragaman atau kemajemukan masyarakat Indonesia dilatarbelakangi oleh be- berapa faktor berikut ini:
1. Letak geografis
Indonesia berada pada posisi silang, yakni terletak antara dua samudera (Samudera Hindia dan Samudera Pasifik) dan antara dua benua (Benua Asia dan Benua Australia).
Letak seperti ini membuat Indonesia menjadi wilayah yang sangat strategis, yakni terletak di tengah-tengah lalu lintas perdagangan dan perhubungan internasional.
Posisi seperti ini sangat memungkinkan bagi masuknya berbagai pengaruh kebudayaan asing.
Pengaruh kebudayaan asing tersebut dapat ditelusuri sejak tahun 2000 SM, yakni sejak datangnya kebudayaan Dongson yang dibawa oleh gelombang pertama para pendatang dari daerah Yunan (daratan Cina Selatan) yang dilanjutkan dengan gelombang kedua pada tahun 500 SM.
Berikutnya datang pengaruh kebudayaan Hindu/Budha yang mulai berkembang di Indonesia sekitar tahun 400 M.
Menurut tafsiran para ahli sejarah, sejak sekitar abad ke-11 sampai dengan abad ke-15 Masehi, pengaruh Islam sudah mulai menyebar secara intensif di nusantara.
Selanjutnya pada abad ke-16 datang pengaruh Barat bersamaan dengan kolonialisme dan imperislisme yang dilakukan oleh beberapa bangsa Eropa, terutama bangsa Belanda, di Indonesia.
Berbagai pengaruh asing tersebut datang silih berganti memperkaya khazanah kebudayaan bangsa Indonesia.
Tingkat penerimaan dan tingkat penafsiran yang berbedabeda terhadap pengaruh asing tersebut semakin menambah keanekaragaman kebudayaan masyarakat Indonesia.
Pada era globalisasi sekarang ini, pengaruh asing justru semakin gencar memasuki wilayah-wilayah kehidupan bangsa Indonesia. Ini berarti, proses perubahan akan terus terjadi
2. Kondisi geografis
Kondisi geografis Indonesia yang meliputi kurang lebih 13.667 pulau besar dan kecil, yang tersebar dari barat ke timur sepanjang ekuator kurang lebih 3000 mil, dari utara ke selatan sepanjang ekuator kurang lebih 1000 mil.
Keadaan semacam ini memungkinkan bagi nenk moyang bangsa Indonesia untuk tinggal dan menetap di berbagai wilayah yang berbeda-beda dan cenderung terisolasi satu sama lain.
Keadaan seperti itu telah mendorong berbagai bangsa yang tersebar di wilayah Indonesia untuk mengembangkan sistem budaya, sistem bahasa, sistem religi, adat istiadat, dan lain sebagainya.
3. Kondisi iklim dan struktur tanah
Wilayah Indonesia yang sangat luas telah memungkinkan adanya perbedaan dalam hal iklim dan struktur tanahnya.
Faktor alamiah seperti ini juga menjadi faktor pembentuk keanekaragaman (kemajemukan) regional.
Perbedaan curah hujan dan kesuburan tanah te- lah menciptakan dua macam lingkungan ekologis, yaitu:
(1) pertanian sawah yang banyak dijumpai di Pulau Jawa, Pulau Bali, dan beberapa wilayah di Pulau Sumatera, dan
(2) pertanian ladang yang banyak dijumpai di luar Pulau Jawa dan Pulau Bali Sehubungan dengan keanekaragaman masyarakat Indonesia, C. Van Vollenhoven membagi masyarakat Indonesia menjadi sembilan belas hukum adat.
Dalam hal ini Koentjaraningrat menyebut kesembilan belas hukum adat tersebut sebagai daerah kebudayaan atau culture area. Kesembilan belas daerah kebudayaan yang dimaksud adalah:
(1) Aceh,
(2) Gayo, Alas, dan Batak, (2a) Nias dan Batu,
(3) Minangkabau, (3a) Mentawai,
(4) Sumatera Selatan, (4a) Enggano,
(5) Melayu,
(6) Bangka Belitung, (7) Kalimantan,
(8) Minahasa, (8a) Sangir Talaud,
(9) Gorontalo,
(10) Toraja,
(11) Sulawesi Selatan/Makasar,
(12) Ternate,
(13) Ambon-Maluku, (13a) Kepulauan Barat Daya,
(14) Irian,
(15) Timor,
(16) Bali dan Lombok,
(17) Jawa Tengah dan Jawa Timur,
(18) Surakarta dan Yogyakarta, dan
(19) Jawa Barat.
Posting Komentar