PNI dan Masyumi menarik dari koalisi Kabinet Amir Sjarifuddin karena

PNI dan Masyumi menarik dari koalisi Kabinet Amir Sjarifuddin karena...
a. Amir Sjarifuddin bersikukuh menandatangani hasil perundingan Renville
b. kabinet tidak mampu mengatasi konflik di daerah-daerah
c. PM Amir menolak berunding dengan Belanda
d. Amir Sjarifuddin membentuk Front Demokrasi Rakyat
e. masa kerja kabinet telah selesai

Jawaban a

1, 2345678910111213141516171819202122232425

Perjanjian Renville yang merugikan Indonesia tetap ditandatangani PM Amir Sjarifuddin. Hal ini dikecam oleh PNI dan Masyumi partai koalisinya dan berbuntut ditariknya anggota mereka di kabinet. Akibatnya PM Amir Sjarifuddin mengembalikan mandatnya kepada Presiden Soekarno.

Perjanjian Renville adalah perjanjian antara Indonesia dengan Belanda yang terjadi pada tanggal 8 Desember 1947 sampai 17 Januari 1948 di atas geladak kapal perang Amerika Serikat sebagai tempat netral USS Renville, yang berlabuh di Jakarta.

Isi perjanjian Renville yaitu: Belanda hanya mengakui Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Sumatra sebagai bagian wilayah Republik Indonesia. Disetujuinya sebuah garis demarkasi yang memisahkan wilayah Indonesia dan daerah pendudukan Belanda. 

Perjanjian Renville diadakan untuk menyelesaikan perselisihan atas Perjanjian Linggarjati tahun 1946 tentang status kemerdekaan Indonesia. Saat dilaksanakan, perjanjian ini ditengahi oleh Komisi Tiga Negara, yang terdiri dari Amerika Serikat, Australia, dan Belgia.

iklan tengah